Kabinet Indonesia Bersatu (Inggris: United Indonesia Cabinet) adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Kabinet ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.
Untuk Apa Reshuffle Kabinet ?
Isu reshuffle mencuat kembali, kali ini dihembuskan oleh Sekretaris Fraksi PAN DPR Teguh Juwarno.
"Ini sinyal yang jelas bahwa presiden akan melakukan reshuffle. Namun jangan sampai mundur-mundur lagi. Karena bila itu terjadi maka kredibilitas presiden akan makin runtuh,” ujar mantan penyiar salah satu TV swasta itu pagi tadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2011). Pernyataan Teguh ini bermuara dari ucapan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga.
"Ini sinyal yang jelas bahwa presiden akan melakukan reshuffle. Namun jangan sampai mundur-mundur lagi. Karena bila itu terjadi maka kredibilitas presiden akan makin runtuh,” ujar mantan penyiar salah satu TV swasta itu pagi tadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2011). Pernyataan Teguh ini bermuara dari ucapan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga.
Benarkah akan ada reshuffle, dan untuk kepentingan apa presiden melakukannya ? dua pertanyaan ini patut diajukan karena isu reshuffle kabinet ini sudah sering mencuat kepermukaan. Sudah berbilang kali berhembus namun Presiden masih tetap saja mempertahankan kabinet yang ada. Sebelumnya Unit Kerja bentukan Presiden UKP 4 menyebutkan bahwa 50 % menteri kabinet tidak becus bekerja, tidak menjalankan instruksi presiden alias mendapat rapor merah.
Pernyataan itu disambut oleh Wasekjen PD Saan Mustopa dengan menyebutkan "daripada menteri itu menjadi beban pemerintahan untuk apa juga dipertahankan ?” Kemudian ditimpali pula oleh Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddik ”Kalau reshuffle bukan untuk diomongin. Kalau SBY mau reshuffle ya jalankan saja,” Kamis (14/7/2011).
Sebelumnya dibulan Maret yang lalu juga sudah pernah terdengar kabar akan adanya reshuffle kabinet, dipicu oleh tidak kompaknya partai koalisi dalam hal usulan pembentukan salah satu panja di DPR, pokoknya dalam tahun ini saja sudah ada tuga kali wacana reshuffle kabinet .
Reshuffle Kabinet bukanlah hal yang tabu, sepanjang dilakukan berdasarkan pertimbangan demi kepentingan rakyat banyak, untuk menigkatkan kinerja pemerintahan dan mempercepat tercapainya tujuan bernegara. Namun anehnya dinegeri ini setiap ada isu reshuffle kabinet selalu diberbarengi dengan suara teriakan parpol pendukung pemerintah yang lazim disebut sebagai anggota koalisi. Teriakan itu berujung pada si Anu dari partai mana dan dapat jatah jadi menteri apa. Kesan yang ditimbulkan bukan untuk memperbaiki kinerja para pembantu presiden tapi lebih cenderung pada bagi-bagi kekuasaan, justeru karena itu pulalah barangkali Presiden selalu berbimbang hati untuk melakukannya, dan jika ada reshuffle paling hanya sekedar tukar tempat atau ganti baju belaka.
Isu reshuffle kabinet yang terakhir ini nampaknya lebih serius, disamping dengan pertimbangan evaluasi UKP4 bulan Juli yang lalu, sejumlah menteri kabinet saat ini juga sedang diterpa isu suap dalam berbagai kasus, dan jika memang presiden ingin kerjanya tidak terganggu oleh urusan hukum yang melilit para pembantunya, maka sudah barang tentu menteri yang bersangkutan akan dilengserkan dan diganti dengan personel yang relatif lebih baik. Itupun jika presiden tidak terjebak pada sistem bagi-bagi kekuasaan dalam menyusun kabinetnya.
Susunan
Susunan Kabinet Indonesia Bersatu pada awal pembentukan (21 Oktober 2004), perombakan pertama (7 Desember 2005), dan perombakan kedua (9 Mei 2007)
no | Jabatan | Pembentukan (21 Oktober 2004) | Perombakan I (7 Desember 2005) | Perombakan II (9 Mei 2007) | Penggantian di luar perombakan |
1 | Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan | | | | |
2 | | ||||
3 | | | |||
4 | | | |||
5 | | | |||
6 | | | | ||
7 | | | | ||
8 | | | |||
9 | | | |||
10 | | | | ||
11 | | | |||
12 | | | | ||
13 | | | | ||
14 | | | | ||
15 | | | |||
16 | | | | ||
17 | | | |||
18 | | | | ||
19 | | | | ||
20 | | | | ||
21 | | | | ||
22 | | | | ||
23 | | | |||
24 | | | |||
25 | | | | ||
26 | | | |||
27 | | | | ||
28 | Pemberdayaan Perempuan | | | | |
29 | Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara | | | ||
30 | | ||||
31 | | | |||
32 | | | |||
33 | | | | ||
34 | | | |
Pejabat setingkat menteri
no | Jabatan | Nama |
1 | ||
2 | Endriartono Sutarto (sampai dengan 13 Februari 2006), Djoko Suyanto (13 Februari 2006-28 Desember 2007), Djoko Santoso(sejak 28 Desember 2007) | |
3 | Da'i Bachtiar (sampai dengan 8 Juli 2005), Sutanto (8 Juli 2005-30 September 2008), Bambang Hendarso Danuri (sejak 30 September 2008) |
Sekretaris Kabinet
Keterangan:
██ Pembentukan ██ Perombakan I ██ Perombakan II ██ Penggantian di luar perombakan
No comments:
Post a Comment